Senin, 16 April 2012

Tumit Pecah-Pecah dan Kering


Tumit pecah-pecah lebih sering dialami oleh kaum wanita. Tumit pecah-pecah dapat terjadi karena kulit kering, kontaminasi deterjen atau sabun cuci, pengaruh bahan kimia, pengaruh AC, usia yang bertambah, pemakaian alas kaki yang tidak pas, cara berjalan yang meningkatkan tekanan pada area sekitar tumit.
Selain itu, tumit pecah-pecah juga dapat terjadi karena :
  1. Kelenjar keringan yang tidak aktif
  2. Terlalu lama berdiri, terutama pada permukaan yang kasar
  3. Mengenakan sepatu atau sendal yang memiliki bagian belakang terbuka
  4. Berjalan tanpa menggunakan alas kaki
  5. Kegemukan
Selain mengganggu penampilan, tumit pecah-pecah juga dapat mengganggu gerakan karena berdarah dan infeksi. Namun semua itu dapat dicegah dengan cara :
  1. Menjaga kebersihan kaki dan telapak kaki
  2. Menggunakan sepatu dan alas kaki yang nyaman ,lembut, dengan ukuran yang pas
  3. Menggunakan kaos kaki untuk mencegah gesekan antara tumit dan sepatu
  4. Rajin mengkonsumsi makanan kaya akan vitamin seperti buah-buahan, sayuran hijau, dan lainnya.
  5. Hindari berjalan tanpa menggunakan alas kaki
  6. Hindari terkena zat pemutih atau zat kimia keras
  7. Hindari menggunakan sabun yang mengandung zat kimia yang keras
  8. Hindari mandi dengan air yang terlalu panas karena dapat mengeringkan kulit
  9. Sering menggunakan lotion untuk melembabkan tumit
Rawatlah kaki paling sedikit sekali dalam seminggu. Lebih baik lakukan pada malam hari. Bersihkan dan rendam kaki menggunakan air hangat yang diberi sabun lunak. Gosok dengan batu apung untuk mengangkat kulit tebal. Kulit yang terlalu tebal membuat lotion tidak dapat menyerap ke dalam kulit. Perawatan kaki juga dapat dilakukan sambil mandi.
Selain itu, rutin konsumsi XAMthone Plus setiap hari, 30 ml sebelum tidur. Karena berdasarkan skala ORAC (Oxygen Radical Absorbance Capasity) zat yang terdapat pada kulit manggis memiliki 17.000 anti oksidan / 100 gr, sehingga mampu regenerasi sel-sel yang sudah mati.

Jumat, 13 April 2012

Mengelola Diabetes


Tujuan kita mengelola Diabetes adalah untuk peningkatan kualitas hidup para penyandang Diabetes dan untuk jangka pendek menghilangkan keluhan atau gejala, mempertahankan rasa nyaman dan tercapainya target pengendalian glukosa darah. Sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah untuk mencegah dan menghambat terjadinya komplikasi. Semua ini akan menurunkan angka kesakitan dan resiko kematian akibat Diabetes. Konsep penanganan penyakit kardiometabolik yang saat ini dianut, menyarankan pengendalian glukosa darah bersama-sama dengan pengendalian tekanan darah dan lemak darah.
Studi terbesar dan terlama yang dilakukan di Inggris, yaitu United Kingdom Prospective Diabetes Study (UKPDS), menunjukkan bahwa mengendalikan kadar glukosa darah dapat menurunkan risiko terjadinya komplikasi pada retina (selaput jala) mata yang dapat berakhir dengan kebutaan, komplikasi ginjal, dan komplikasi syaraf. Studi ini juga menunjukkan bahwa mengendalikan tekanan darah akan menurunkan risiko terjadinya stroke, kematian, gagal jantung, komplikasi ginjal, retina. Menurunnya kadar lipid darah (istilah awamnya: kolesterol) akan mengurangi risiko terjadinya serangan jantung, stroke, dan amputasi kaki.
Target parameter dari kadar / keadaan yang diharapkan :
  1. Glukosa darah puasa (80 - 99 mg/dL)
  2. Glukosa darah 2 jam sesudah makan (80 - 144 mg/dL)
  3. Hemoglobin A1C (< 6.5 %)
  4. Kolesterol total (< 200 mg/dL)
  5. Kolesterol LDL (< 100 mg/dL)
  6. Kolesterol HDL (wanita : > 50 mg/dL, pria : > 40 mg/dL)
  7. Trigliserida (< 150 mg/dL)
  8. Indeks massa tubuh (18.5 - 22.9 kg/m2)
  9. Tekanan Darah (< atau sama dengan 130 / 80 mmHg)
Indeks massa tubuh (IMT) adalah hasil pembagian berat badan dalam kilogram dengan kuadrat dari tinggi badan dalam meter (BB / (TB)2)
Berikut adalah gaya hidup sehat bagi para penderita diabetes :
1. Put Your Shoes by the Door
Meletakkan alas kaki di dekat pintu, membuat kita selalu teringat untuk mengenakannya sebelum keluar rumah. Trik sederhana untuk menghindari terlukanya kaki dan terjadinya komplikasi bagi penderita diabetes.

2. Do a Quick Body Scanscratch-screening
Mari amati tubuh kita sembari mengeringkan badan sehabis mandi, mulai dari kepala hingga kaki. Perhatikan jika ada ruam atau luka yang bisa terinfeksi. Segera obati jika Anda menemukannya. Perhatikan pula tempat-tempat yang lembab dan tersembunyi sehingga nyaman bagi bakteri untuk berkembang biak. Cek bagian bawah lengan ataupun payudara, di antara kaki dan jempol. Manfaatkan cermin untuk membantu kita memantau bagian belakang tubuh kita.


3. Prepare Emergency Snack Packs

cookies3Selalu siapkan dan bawa dompet berisi permen atau obat-obatan untuk diabetes untuk berjaga-jaga seandainya Anda terkena hipoglikemia. Ciri-ciri penderita hipoglikemia adalah merasa pusing, lapar, dan gemetar ketika kadar gula darahnya mencapai di bawah 70 mg/dL. Hipoglikemia dapat terjadi karena terlambat makan atau berolahraga terlalu keras.



4. Take a 2-Minute TestTake a 2-Minute Test
Letakkan alat tes gula darah di sebelah tempat tidur kita. Hal ini akan membantu mengingatkan kita untuk mengecek kadar gula darah kita setiap hari, sehabis bangun pagi dan sebelum tidur malam. Kadar gula darah ideal sebelum makan adalah antara 90-130mg/dL, dan saat sebelum tidur adalah 110-150mg/dL.
Apabila kita biasa berolahraga, gantungkan pula reminder cek gula darah di tas olahraga. Hal ini membantu mengingatkan kita untuk mengecek kadar gula darah sebelum dan sesudah berlatih. Dengan terbiasa melakukan pengecekan kadar gula darah, kita dapat mengetahui seberapa jauh aktivitas fisik mempengaruhi kadar gula darah kita, sehingga kita lebih mudah menghindari kadar gula darah yang turun terlalu drastis di bawah kadar gula darah ideal.

5. Make XAMthone for Your Lifestyle
Jadwal kegiatan yang padat membuat jam makan kita tidak teratur? Bawalah XAMthone yang dapat bekerja cepat di dalam tubuh Anda. XAMthone yang responsif ini dapat dikonsumsi 15 menit sebelum makan dan akan memberikan efek pada kadar gula darah Anda dalam waktu 30 menit.

6. Power Up Your Diet88201431
Carilah daftar makanan yang memiliki indeks glikemiks rendah. Catat atau print daftar makanan tersebut, tempelkan pada pintu kulkas, atau simpan di dompet. Catatan ini akan membantu kita memilih makanan yang tepat saat berbelanja atau membeli makan di luar.


7. Drink Some Water104822193
Kadar gula yang tinggi membuat tubuh kita kehilangan cairan. Mengapa? Salah satu sebabnya adalah karena kita menjadi sering buang air kecil. Saat kadar gula darah kita tinggi, tubuh akan berusaha mengeluarkan gula lewat urine. Agar urine tidak terlalu pekat, tubuh akan menarik air sebanyak mungkin ke dalam urine, sehingga volume urine yang keluar lebih banyak dan frekuensinya lebih sering.
Kehilangan cairan dapat membuat kulit kita kering sehingga terasa gatal atau pecah-pecah, yang dapat berdampak pada infeksi. Untuk mencegahnya, usahakan minum air minimal 8 gelas sehari untuk menjaga kulit Anda tetap lembab dan sehat.

8. Remember Your Medical Alert Bracelet
Jika Anda memiliki gelang informasi medis, jangan segan-segan untuk mengenakannya. Letakkanlah di dekat aksesoris/perhiasan yang biasa Anda kenakan setiap hari, misalnya jam tangan, atau handphone, sehingga Anda tidak lupa memakainya.
Gelang informasi medis ini akan membantu memberikan informasi kepada orang di sekitar Anda, saat Anda mengalami situasi darurat dan berada dalam keadaan kacau atau tidak mampu bicara. Informasi medis ini akan membantu memastikan Anda mendapat pertolongan yang tepat.

9. Exercise in Spurts

exercise2Berolahraga selama 30 menit setiap hari sangat penting untuk membantu kita mengelola diabetes. Jika jadwal aktivitas Anda sangat sibuk, bagilah menjadi 10 menit waktu latihan sebanyak 3x sehari. Misalnya, Anda dapat melakukan latihan beban selama 10 menit di pagi hari. Kemudian berjalan kaki 10 menit di siang hari, dilanjutkan berjalan-jalan selama 10 menit dengan peliharaan Anda di sore hari.

10. Assemble a First-Aid Kit

86461990Luka kecil dapat berakibat fatal bagi penderita diabetes. Jadi, selalu bawa dan persiapkan kotak P3K mini Anda yang berisi obat-obatan pembersih luka, pembalut steril, dan salep luka. Selain itu, catat selalu no. telepon dokter Anda untuk berkonsultasi ketika Anda sedang mengalami kesulitan akibat luka tersebut.


Selanjutnya, konsumsi XAMthone 30 ml setiap hari sebelum tidur, karena dia mengandung antioksidan yang tinggi, yang mampu meregenerasi sel2 di dalam tubuh kita, sehingga kualitas pankreas kita akan selalu terjaga. Dengan berfungsinya pankreas kita, mengakibatkan kadar gula kita bisa terkontrol dengan baik.

Rabu, 04 April 2012

Jangan Panik Karena Diare !


Jumlah kotoran yang dikeluarkan lebih banyak, dan rasa nyeri pada ulu hati. Penderita tipe ini tidak mengalami demam dan mules. Tipe ini disebut sebagai sindroma colera.
Diare kronik terjadi dalam waktu yang lama. Dan dapat terjadi lebih dari 4 minggu. Umumnya disebabkan karena konsumsi obat pencahar, peradangan usus yang berkepanjangan, kanker usus, radang pankreas, kencing manis, kelebihan hormon tiroid, cacingan, gangguan imunologik, dan sebagainya. Pada diare kronik, buang air besar tidak secepat yang terjadi pada diare akut. Biasanya berjalan perlahan, dan semakin lama semakin sering.
Di luar kedua tipe di atas, ada juga jenis diare yang setelah dilakukan pemeriksaan tidak ditemukan penyebabnya. Diare ini dikenal dengan Irritable Bowel Syndrome (IBS) atau sindroma iritabilitas usus. Seseorang yang menderita diare tipe ini biasanya sedang mengalami stres (masalah kantor, rumah tangga, ujian, dan lain-lain).
Hal utama yang harus diperhatikan dalam menanggulangi diare adalah masalah kehilangan cairan tubuh yang berlebihan (dehidrasi). Jika tidak segera diatasi, dehidrasi akan membahayakan penderita, terutama balita dan anak-anak. Pada penderita diare ringan, garam oralit dapat membantu. Namun jika dehidrasi yang diderita sedemikian berat, maka perlu bantuan infuse. Berikan oralit sebagai pengganti cairan tubuh, konsumsi antibiotik dan obat lainnya. Di samping  itu, berikan makanan kembali (refeeding) karena selama diare (terutama anak-anak) asupan makanan sangat kurang karena tidak adanya nafsu makan. Jangan menghentikan pemberian susu dan semua jenis makan selama diare. Hindari  mengkonsumsi makanan dan minuman yang dijual di tempat terbuka, karena kemungkinan besar tercemar kuman penyakit. Akan lebih baik jika makanan dibuat sendiri. Karena kualitas kebersihannya sudah pasti terjamin. Hindari minum air mentah, yang dapat mengandung kuman penyebab diare.
Obat untuk diare dapat digolongkan menjadi tiga kelompok besar, yaitu kelompok spasmolitik, kemoterapeutik, dan obstipansia. Obat spasmolitik yaitu obat-obat yang dapat melepaskan kejang otot. Umumnya bagi penderita diare terjadi pada otot perut. Obat-obatan kemoterapeutik adalah obat-obatan untuk memberantas kuman penyakit, seperti antibiotik. Obat-obatan ini sering digunakan masyarakat untuk mengatasi diare. Sedangkan obat-obatan obstipansia adalah obat yang berfungsi menghentikan diare melalui mekanisme kerja dalam tubuh. Obat ada yang bekerja dengan cara menekan gerakan peristaltik usus, menciutkan selaput lendir usus, dan menyerap zat-zat racun akibat kuman.

Selasa, 21 Februari 2012

Intoleransi Laktosa


Anda sering mengalami diare hanya karena sering mengonsumsi susu? Hampir 95% bangsa Asia, 10 hingga 15 % ras Kaukasia, 50% bangsa Mediterania dan 75% ras kulit hitam menderita hal tersebut, yaitu intoleransi terhadap laktosa (Lactose Intolerance).
Lactose Intolerance adalah kondisi seseorang yang tidak mampu mencerna laktosa, yaitu suatu bentuk gula yang berasal dari susu. Ketidakmampuan itu dapat disebabkan kurangnya atau tidak mampunya tubuh memproduksi lactase, yaitu enzim pencernaan yang diproduksi oleh sel-sel di usus yang bertugas memecah gula susu menjadi bentuk yang lebih mudah diserap tubuh. Kondisi ini disebut juga dengan defisiensi lactase (Lactase Deficiency).
Pada beberapa kasus, ada anak-anak yang terlahir tanpa kemampuan memproduksi enzim lactase. Namun, kondisi tersebut membaik secara alami seiring waktu hingga usia 2 tahun, dimana tubuh mulai 'belajar' memproduksi lactase sedikit demi sedikit. Jadi tidak heran jika pada usia dewasa, gejala-gejala intoleransi laktosa itu bisa berangsur-angsur menghilang.
Produk yang mengandung laktosa
Selain dari susu dan olahannya (seperti keju dan mentega), laktosa juga sering ditambahkan ke dalam berbagai produk makanan jadi. Penderita intoleransi laktosa sebaiknya mengetahui produk-produk makanan apa saja yang mungkin mengandung laktosa, walaupun dalam jumlah yang sangat kecil. Beberapa produk yang mungkin mengandung laktosa, yaitu:
  1. Roti, biskuit, kue kering, dan sejenisnya
  2. Sereal sarapan
  3. Sup instant dan minuman sarapan
  4. Margarine
  5. Dressing salad
  6. Permen dan penganan sejenisnya
  7. Sediaan suplemen
  8. Creamer untuk kopi
  9. Bahan olahan instant (mix) untuk pancake, biscuit, dan sejenisnya
    Gejala intoleransi laktosa
Laktosa yang tidak tercerna akan menumpuk di usus besar dan terfermentasi, menyebabkan gangguan pada usus seperti nyeri perut, keram, kembung dan bergas, serta diare, sekitar setengah jam sampai dua jam setelah mengonsumsi produk laktosa. Gejala-gejala itu kadang disalahartikan sebagai gangguan saluran pencernaan. Tingkat keparahannya tergantung pada seberapa banyak laktosa yang dapat ditoleransi oleh masing-masing tubuh. Gejala-gejala tersebut mirip dengan reaksi alergi susu, namun pada kasus alergi, gejala itu timbul lebih cepat.
Jika seseorang yang menderita defisiensi lactase tidak menghindari produk-produk yang mengandung laktosa, lama-kelamaan orang tersebut akan kehilangan berat badan dan menderita malnutrisi.
Meskipun kondisi intoleransi laktosa tidak terbilang berbahaya bagi kesehatan, namun kondisi itu cukup mengganggu si penderita. Oleh karena itu, penderita intoleransi laktosa sebaiknya belajar memilah-milah makanan atau minuman mana saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi.
Bagi wanita usia lanjut yang beresiko osteoporosis atau anak-anak yang berada dalam usia pertumbuhan yang terpaksa harus menghindari produk-produk mengandung susu, maka kebutuhan kalsium mereka dapat dipenuhi dari banyak konsumsi sayuran hijau, ikan, dan produk kaya kalsium yang bebas laktosa. (sumber : http://www.info-sehat.com)

Senin, 20 Februari 2012

Diagnosa Asma dengan Segera


Menurut data organisasi kesehatan dunia (WHO), saat ini penyandang asma di dunia mencapai sekitar 100-150 juta orang. Jumlah tersebut diduga akan terus bertambah sekitar 180 ribu orang per tahunnya. 
Penyakit asma terbanyak diderita oleh anak-anak. Kondisi itu berpotensi menjadi masalah kesehatan yang besar di masa depan karena asma dapat menyebabkan anak-anak kehilangan masa sekolahnya. Diketahui bahwa asma terjadi 16% pada anak-anak di Asia, 34% di Eropa, dan 40% di Amerika Serikat.
Asma merupakan salah satu penyakit kronik dengan pasien terbanyak di dunia. Di Indonesia, meskipun tidak ada angka yang pasti, diperkirakan 10% penduduknya menderita gangguan asma. Asma itu sendiri adalah gangguan inflamasi saluran napas yang ditandai dengan penyempitan saluran napas. Keluhannya dapat berupa sesak napas, napas yang berbunyi, dan batuk. Keluhan tersebut sering muncul pada pagi hari menjelang subuh.
Pengobatan asma ada yang bersifat sebagai pelega dan yang bersifat sebagai pengontrol. Pelega akan membuat saluran napas yang menyempit menjadi terbuka kembali. Sedangkan pengontrol akan membuat saluran napas tidak mudah menyempit bila ada faktor pencetus serangan asma. Obat asma yang paling aman dan efektif adalah dalam bentuk semprot atau dihisap karena langsung masuk ke saluran napas, efeknya cepat, efek sampingnya minimal, dan dosisnya kecil.
Asma dapat merupakan penyakit keturunan. Riwayat asma memang merupakan faktor penting untuk mendiagnosa seseorang menderita asma atau tidak. Namun, tidak ada jaminan bahwa jika kedua orang tuanya mengidap asma, maka anaknya pasti akan menderita asma juga, demikian pula sebaliknya.
Hal yang terpenting adalah apa yang dapat menyebabkan asma tersebut menjadi kambuh dan hal itulah yang harus dihindari. Faktor tersebut dapat berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Sebagian penderita asma bisa saja sembuh dan sebagian lainnya memang harus mengonsumsi obat-obatan terus-menerus. Itu tergantung dari berat atau ringannya gangguan asma, keadaan tubuh seseorang, situasi lingkungan, dan pengobatan yang digunakan. Salah satu langkah penting yang diperlukan dalam pengobatan asma adalah pengetahuan yang baik bagi si penderita dan juga keluarganya, khususnya untuk menentukan jenis obat asma serta menghindari faktor pencetus terjadinya asma agar pemberian pengobatan dapat lebih optimal. (Sumber : http://www.info-sehat.com)

Rabu, 01 Februari 2012

Masa Kecil Buruk dan Resiko Penyakit Jantung


Anak-anak yang mengalami perlakuan buruk seperti pelecehan, tidak adanya perhatian orangtua, atau keluarga yang tidak harmonis, bukan saja akan mempengaruhi psikologis sang anak, tapi juga akan meningkatkan risiko menderita penyakit jantung pada saat dewasa nantinya.
Bagaimana seseorang yang mempunyai pengalaman masa kecil yang buruk dapat berisiko mengalami serangan jantung? Para ahli mencoba mencari hubungan antara kedua masalah tersebut dan kelihatannya hal ini lebih disebabkan karena faktor psikologis daripada faktor tradisional seperti kegemukan, makanan yang buruk, kurang berolahraga dan lain sebagainya.
Penelitian terhadap 17.337 orang dewasa, dari tahun 1995 -1997, dengan melakukan penelusuran terhadap pengalaman masa kecil dan perilaku sehat sejak remaja hingga dewasa. Hasilnya, risiko penyakit jantung meningkat 1,7 kali lipat pada mereka yang mengalami pelecehan dan kejahatan pada masa kecilnya dan 1,3 kali lipat pada mereka yang diabaikan dan terlantar dalam keluarga. Orangtua yang berpisah ternyata menjadi satu-satunya pengalaman masa kecil kurang baik yang tidak meningkatkan risio penyakit jantung.
Semakin banyak pengalaman buruk di masa kecil, maka akan akan semakin besar risiko penyakit jantung akan dihadapi saat dewasa. Bila seseorang mempunyai tujuh atau lebih pengalaman buruk di masa kecil maka risikonya meningkat hampir empat kali lipat dibanding dengan mereka yang tidak mempunyai pengalaman buruk samasekali.
Secara umum, faktor psikologis berperan lebih besar daripada faktor tradisional, kecuali untuk faktor kegemukan. Sebab hampir seluruh faktor tradisional tidak meningkatkan risiko penyakit jantung secara berlipat ganda. (sumber : http://www.info-sehat.com)

Senin, 30 Januari 2012

Asma Ibu dan Jenis Kelamin Janin

Sulit untuk menghubungkan antara ibu hamil yang mempunyai penyakit asma dengan jenis kelamin janin yang dikandungnya. Tapi peneliti di Australia menemukan bahwa ibu hamil yang mempunyai asma akan lebih sering mendapat serangan asma bila dia mengandung bayi perempuan. Penyebabnya tidak diketahui, diduga janin perempuan menghasilkan suatu senyawa yang dapat membuat asma sang ibu bertambah buruk. Demikian yang dituangkan dalam konferensi American Thoracic Society di Florida.
Dari 118 ibu hamil yang mempunyai asma, hampir 70% yang mengandung janin laki-laki, bebas dari serangan asma selama kehamilannya. Sedang yang mengandung janin perempuan, 61% yang bebas serangan asma hingga 18 minggu kehamilannya, dan hanya 28% yang bebas serangan asma pada saat memasuki usia 30 minggu. Gejala asma yang terjadi pada malam hari terlihat meningkat pada ibu hamil yang mengandung janin perempuan pada saat kehamilannya berusia 18 - 30 minggu. Tidak demikian bagi mereka yang mengandung janin laki-laki, tidak mengalami masalah gangguan pernafasan tersebut pada malam hari.
Penelitian yang lain menemukan bahwa ibu hamil yang banyak mengkonsumsi minyak ikan, yang mengandung banyak asam lemak omega-3 berguna untuk mencegah bayinya untuk menderita asma dan alergi.
Orang tua yang menderita asma, berisiko besar untuk mempunyai anak yang menderita asma. Dan kelihatannya minyak ikan dapat berinteraksi dengan gen pembawa asma dan entah dengan cara apa membuat risiko asma pada anak menurun. (sumber : http://health.kompas.com)