Minggu, 21 Agustus 2011

Lemak Tubuh yang Tak Teraba Lebih Berbahaya Lo...

Lemak Tubuh yang Tak Teraba Lebih Berbahaya Lo...
Coba pegang perut dan pinggang Anda, adakah lipatannya? Jika iya, itulah lemak di bawah kulit. “Lemak yang satu ini tentu mempengaruhi penampilan,” kata dr Samuel Oetoro MS SpGK, pakar gizi. 



Di samping lemak di bagian tersebut, ada lemak yang tidak teraba. Inilah yang berbahaya. “Sebab, ia bisa menutupi usus dan liver,” jelas Samuel.


Belakangan, lanjut Samuel, banyak orang yang mengalami timbunan intra abdominal fat. Ini berarti lemak berada tersembunyi di dalam organ. “Penderitanya memiliki profil LDL tinggi, HDL rendah, dan hormon insulin yang mengontrol kadar gula darahnya tidak bekerja.”


Kondisi itu juga dapat dialami oleh mereka yang kurus. Akan tetapi, orang obesitas memiliki risiko komplikasi lebih berat terkait kelebihan bobot. “Mulai dari stroke, kanker, penyakit sendi, empedu, dan obstructive sleep apnea,” urai Samuel.


Seseorang akan masuk dalam kategori obesitas derajat satu ketika indeks massa tubuhnya (IMT) 29,9. Obesitas derajat dua terukur dengan IMT di atas 30. Sedangkan, morbid terlihat dari IMT di atas 40.


Samuel juga mengajak masyarakat untuk mengukur lingkar pinggang. Cobalah meraba tulang iga paling bawah dan tulang pinggul lalu tarik meteran di tengah kedua bagian tubuh tersebut. Anda juga dapat melakukannya dengan mengukur lingkar pinggang bagian perut yang paling menonjol. “Pria yang lingkar pinggangnya lebih dari 90 cm dan wanita lebih dari 80 cm akan mengalami risiko penyakit yang lebih tinggi meskipun IMT-nya normal,” papar Samuel.
Ia menyarankan untuk membiasakan tubuh berolahraga untuk mencegah obesitas. bagaimana dengan obat-obatan penurun berat badan? "Lupakan saja," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar